Category Archives: XYZ(Matematika, Komputer dll)

Hukum Azan Dan Iqamah Kepada Mayyit Saat Penguburannya

Oleh Guru Abdul Hafiz

Adapun hukum di-azani- dan di-iqamati-nya jenazah disaat ia mau dikuburkan, maka para ulama dari kalangan mazhab Syafi’iyyah berbeda pendapat, yaitu :

1. Hukumnya adalah sunnah karena diqiyaskan kepada sunnahnya azan dan iqamah disaat anak baru lahir, maka kelahiran merupakan awal masuk ke dalam dunia, sedangkan kematian merupakan akhir keluar dari dunia. Pendapat inilah yang banyak dilakukan oleh warga masyarakat terutama yang bermazhab Syafi’i.

2. Hukumnya tidak sunnah, sebab tidak ditemukan dalil yang menunjukkan kesunnahannya.

Dalam kitab I’anatuth Thalibin, disebutkan :
وَاعْلَمْ اَنَّهُ لَا يُسَنُّ الْاَذَانُ عِنْدَ دُخُوْلِ الْقَبْرِ خِلَافًا لِمَنْ قَالَ بِسُنَّتِهِ قِيَاسًا لِخُرُوْجِهِ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى دُخُوْلِهِ فِيْهِ
“Ketahuilah bahwasanya tidak disunnahkan azan ketika memasukan mayyit ke dalam kubur, *berbeda dengan pendapat yang menyatakan dengan kesunnahannya* sebab diqiyaskan bagi keluarnya ke dunia atas masuknya seseorang ke dunia (saat dilahirkan).

Kitab Hasyiyah al-Bajuri, :
وَلَا يُسَنُ الْاَذَانُ عِنْدَ اِنْزَالِ الْمَيِّتِ الْقَبْرَ خِلَافًا لِمَنْ قَالَ بِسُنِّيَّتِهِ حِيْنَئِذٍ قِيَاسًا لِخُرُوْجِهِ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى دُخُوْلِهِ فِيْهَا
“Dan tidak disunnahkan azan ketika menurunkan mayyit ke dalam kubur, *berbeda dengan orang yang mengatakan dengan sunnahnya,* sebab diqiyaskan kepada keluarnya mayyit dari dunia atas masuknya ke dunia (saat ia dilahirkan).

Dalam kitab Tuhfah, karya Ibnu Hajar al-Haitami :
وَاعْلَمْ اَنَّهُ لَا يُسَنُ الْاَذَانُ عِنْدَ دُخُوْلِ الْقَبْرِ خِلَافًا لِمَنْ قَالَ بِسُنِّيَّتِهِ حِيْنَئِذٍ قِيَاسًا لِخُرُوْجِهِ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى دُخُوْلِهِ فِيْهَا. قَالَ اِبْنُ حَجَرٍ وَرَدَدْتُهُ فِىْ شَرْحِ الْعُبَّابِ لَكِنْ اِذَا وَافَقَ اِنْزَالُهُ الْقَبْرَ اَذَانًا خُفِّفَ عَنْهُ فِى السُّؤَالِ.
“Dan ketahuilah bahwasanya tidak disunnahkan azan ketika memasukan mayyit ke dalam kubur, *berbeda dengan pendapat yang menyatakan dengan kesunnahannya* sebab diqiyaskan bagi keluarnya ke dunia atas masuknya seseorang ke dunia (saat dilahirkan). Berkata Ibnu Hajar dan aku ulangi perkataan itu dalam Syarah al-‘Ubbab, *tetapi jika sewaktu penguburan mayyit tadi bersamaan dengan azan, diringankan mayyit itu pada menjawab pertanyaan (Malaikat Munkar Nakir dalam kubur).*

Demikian juga disebutkan dalam kitab Fatawa al-Kubra, karya Ibnu Hajar al-Haitami, yaitu ketika beliau ditanya tentang hukum azan dan iqamah ketika mayyit di liang lahat, setelah beliau menjawab pandangan beliau bahwa hukumnya adalah bid’ah, beliau mengatakan mengutip fatwa al-Ashbakhi :
….اِلَّا شَيْئًا يُحْكٰى عَنْ بَعْضِ الْمُتَأَخِّرِيْنَ اَنَّهُ قَالَ لَعَلَّهُ مَقِيْسٌ عَلَى اسْتِحْبَابِ الْاَذَانِ وَالْاِقَامَةِ فِىْ اَذَانِ الْمَوْلُوْد
“….Hanya saja ada diceritakan oleh sebagian Mutaakhkhirin (yakni hukumnya sunnah) bahwa barangkali ini diqiyaskan pada sunnahnya azan dan iqamah pada dua telinga anak yang baru dilahirkan.

*Kesimpulannya* : karena masalah ini terdapat khilafiyyah (perbedaan pendapat) dari kalangan ulama terkait hukum azan dan iqamah disaat memasukan mayyit dalam kubur, maka hendaklah untuk saling menghormati dan menghargai satu sama yang lainnya, tidak dibenarkan untuk saling membid’ahkan apalagi saling mengkafirkan, karena hal itu jelas terlarang dalam islam.

*Hukum Merubah Lafaz Iqamah*

Sebagian orang ada yang mengubah lafaz iqamah disaat mayyit di kuburkan yaitu pada lafaz qad qaamatish shalaah diubah menjadi qad qaamatil qiyaamah, dengan alasan bahwa mayyit itu mengalami qiyamat sughra, atau bahwa mayyit itu lebih hampir mengalami qiyamat kubra. Maka menurut penulis bahwa tidak sepantasnya kita mengubah lafaz iqamah dengan alasan-alasan tersebut, sebab lafaz dan iqamah itu adalah tauqifi yakni berdasarkan wahyu dari Allah swt. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadist riwayat imam Abu Daud, ketika Umar bin Khattab r.a memberitahukan tentang mimpinya terkait dengan lafaz azan dan iqamah, Rasulullah saw bersabda :
سَبَقَكَ بِهَا الوَحْيُ
“Wahyu telah mendahului engkau dengannya”

Demikian tulisan singkat ini, semoga menjadi dasar bagi kita untuk tetap saling menghormati dan menghargai pendapat. Perbedaan itu insyaallah akan membawa kepada kedamaian dan rahmat asalkan kita mau saling menghormati.

Sementara Saling membid’ahkan, mensesatkan, dan mengkafirkan, hanyalah menyebabkan kerusakan, dan perpecahan.
Wallahu a’lam bish shawab.

Khutbah Jum’at Wajib Berbahasa Arab?

Betul, namun yang wajib berbahasa Arab hanyalah rukun-rukun khutbahnya saja. Adapun selain rukun khutbah, boleh dalam bahasa selain Arab (lihat Taqriirat as Sadiidah, juga Ianatut Thalibin), ini ibarot di Ianatut Thalibin:

وَشُرِطَ فِيْهِمَا عَرَبِيَّةٌ لِاتِّبَاعِ السَّلَفِ وَالْخَلَفِ… (قوله وشرط فيهما) *أَيْ فِيْ الْخُطْبَتَيْنِ وَالْمُرَادُ أَرْكَانُهُمَا كَمَا فِي التُّحْفَةِ*

“Disyaratkan dalam dua khutbah memakai bahasa Arab karena mengikuti salaf dan khalaf … (perkataan disyaratkan dalam keduanya) yakni dalam dua khutbah, maksudnya adalah rukun-rukunnya saja seperti keterangan dalam kitab at-Tuhfah”[1]

Bukankah Wajib Muwâlah (Berturut-Turut), Yakni Tidak Ada Jeda Yang Panjang Antara Rukun-Rukun Dalam Khutbah?

Betul, namun yang memutus muwalah adalah diam, tidak berkata-kata, sementara perkataan dg bahasa selain arab dalam rangka khutbah tidaklah memutus muwalah. Masih di I’aanah, mengutip Syaikh Ali Syibramalisi:

أَنَّ كَوْنَ مَا عَدَا الْأَرْكَان مِنْ تَوَابِعِهَا بِغَيْرِ الْعَرَبِيَّةِ لَا يَكُوْنُ مَانِعًا مِنَ الْمُوَالَاةِ

“Selain rukun-rukun khutbah yang masih berkaitan dengan khutbah yang diucapkan dengan selain bahasa Arab tidaklah mencegah dari muwalah” [2]

Jadi tak masalah khutbah dengan bahasa indonesia, jawa, sunda, dll asalkan rukun-rukun khutbahnya berbahasa Arab. Allaahu A’lam.

[MTaufikNT]


[1] Abu Bakar Utsman bin Muhammad Syatho Al-Dimyathi, I’ânatu al-Thâlibîn, Cet. I. (Beirut: Dâr al-Fikr, 1997), Juz 2, h. 82.

[2] Ibid.

Rasulullah Menyuruh Membantu Pembangunan Gereja? Itu Dokumen Palsu!

Simak 20 menitan di https://youtu.be/bQjUMvyIUJ4

Simak Juga:
▶️ *Bentuk Penerapan Syaria’h Kepada Rakyat Muslim dan Non Muslim*  https://youtu.be/Md4WzMP_bBk

▶️ Nabi saw Memusuhi Orang yang Menyusahkan Non Muslim Mu’ahid [Perbincangan Guru Siswa] u27 https://youtu.be/zwOnySxTE_8

Meluruskan Cerita Buya Syakur: Sayyidah Fatimah r.a Dibunuh Oleh Para Sahabat? Sayyidah Khadijah r.a Tidak Jelas Agamanya? Nabi Muhammad Tidak Merasa Benar?

Siti Fatimah r.a Dibunuh Oleh Para Sahabat? 19 menitan di https://youtu.be/iyQw-qbXEQY

Sayyidah Khadijah r.a Tidak Jelas Agamanya? Nabi Muhammad Tidak Merasa Benar? 18 menitan di https://youtu.be/bKQmmtr56fM

Simak juga:

Sayyidina Abu Bakar r.a  tidak kemaruk harta maupun kekuasaan https://youtu.be/ChTtaWmYTY4

Beginilah Khalifah Umar r.a Memberikan Teladan. 2 menitan di https://youtu.be/n9ThLrjkrSM

Tidak Sembarangan dg Alasan Darurat Lalu Menabrak yg Haram, Ini Rinciannya

Bagaimana jika:
– Org ybs sudah hampir meninggal.
– Ada makanan halal, namun milik orang lain: org lainnya tidak ada, atau ada namun tidak mau memberikan, atau mau memberikan namun dengan harga yg tinggi?…

Simak 15 menitan di https://youtu.be/bO-0Y1qN4NE

Simak juga: ▶️ Halal, Haram dan 3 Jenis Syubhat https://youtu.be/COvUbHY9RTg

#MTDarulHikmah

Ijârah (Kontrak Jasa/Sewa): Syarat, Rukun, Kerusakan Barang & Berakhirnya Akad

– Definisi
– Rukun dan syaratnya
– Kerusakan barang tanggungan siapa?
– Bgm hukum menyewakan barang, namun khawatir barang tsb dipakai untuk maksiat?

Simak 10 menitan di https://youtu.be/0ItEPmSqGvU

Simak juga: ▶️ Samsarah (Makelar) https://youtu.be/b_SnSd7S9KI

#MTDarulHikmah

Zakat Al-Mâl al-Mustafâd, Gaji, Honorarium, Waris, Hibah…

Milih mengeluarkannya dg sukarela, atau Allah mengambilnya dengan cara-Nya sendiri yg menyakitkan? Bisa jadi bisnis bangkrut, sakit tak sembuh², hati selalu gelisah, dll adalah cara Dia mengambilnya.

Walaupun pengangguran, jika memiliki harta 1 nishob dan berlalu satu tahun, ada hak 8 ashnaf dalam harta tersebut. Begini cara ngitungnya.

Simak 18 menitan di https://youtu.be/0UlAGrPdCZs

#MTDarulHikmah

Hukum hukum Terkait Masbuq Dlm Shalat

– Kapan rakaat pertamanya masbuk?
– Kapan Takbiratol Ihrom plus Intiqol kapan tidak?
– Ragu apakah sempat tumakninah ruku’ bareng imam atau tidak, bgm?
– Kapan perlu takbir berdiri pasca imam salam, kapan tidak?
– Kapan sholat 3 rakaat namun tasyahudnya 4 kali?
– Perlukah qunut lagi setelah qunut bareng Imam?
– Setelah salam bolehkah salah satu makmum masbuk berimam kepada makmum masbuk lainnya?

Simak 32 menitan di https://youtu.be/hSsesiTdzuI

(Pembacaan Al Mu’tamad Fil Fiqh As-Syafi’i, Juz 1, h. 450 – 453. Kajian thn 2018)

#MTDarulHikmah #AlMuktamadFilFiqhAsSyafii #Masbuq #Masbuk

Hukum-hukum Terkait Makmum dan Imam

– Sudah iqomat, namun mau sholat qobliyah?
– Sedang salat sunnah, tiba-tiba iqomat, lanjut atau putus salatnya? (3 rincian)
– Sedang salat wajib sendirian, lalu ada orang berjamaah, bgm? (3 rincian)
– Imamnya “masbuq”
– Mengikuti dua imam berturutan.

Simak 24 menitan di https://youtu.be/Vw5-VtxbtfQ

Cuplikan dari kajian 1 jam 19 menit pada tgl 4 Peb 2018
#MTDarulHikmah #AlMuktamadFIlFiqhAsSyafii

Masih Tersisakah Ruang di Hati Kita Untuk Bersedih di Hari Raya?

“Sesungguhnya hari ini adalah hari bersuka cita, kenapa engkau malah bermuram durja? tanya seseorang kepada orang shalih kala itu…

Bergembira di hari raya adl sunnah, namun setidaknya harus tersisa ruangan di hati kita untuk bersedih: amal kita yg belum tentu diterima, dosa yg belum tentu diampuni, persoalan umat dari riba hingga palestina yg kita tidak tahu apakah perhatian kita terhadap hal tersebut sudah dinilai cukup oleh Allah untuk memaafkan ketidakberdayaan kita?

Simak 7 menitan di https://youtu.be/23raRguQIl4

#MTDarulHikmah #Khutbah2Syawwal1442H

Menjadikan Background Gambar Jadi Transparan Lewat Word

Berguna untuk menyisipkan tanda tangan hasil foto atau scannan, atau menggabungkan dua gambar tanpa perlu software edit gambar lainnya. Ini dg MS-Word 2010.

Klik pada gambar – pilih Picture Tools – Color – Set transparent Color

 

Kursor akan berubah – lalu klik di aera gambar yang warnanya mau dibuat transparan

Mengoptimalkan Kuota Internet di HP

Sambungan internet yang kurang stabil bisa jadi karena pengaturan hp atau laptop kita yang kurang optimal, terlalu banyak program berjalan di background yang semuanya ‘memakan’ kuota.

Berikut cara menonaktifkan berbagai program, agar hanya berjalan saat kita membuka program tersebut saja.

Mengoptimalkan dan Kuota Internet di HP

Mendidik Anak Lewat “Jalur Langit”

Jarak bukanlah alasan orang tua untuk melalaikan tugas mendidik dan mengingatkan anak-anaknya, terlebih untuk urusan shalat mereka. Ketiadaan telepon, telegram apalagi gadget, tidak menghalangi sahabat Nabi untuk ‘berkomunikasi’ jarak jauh ‘hanya’ untuk mengingatkan mereka agar jangan lupa shalat.

Abu Qirshafah, Jandarah bin Khaisyanah al-Kinani r.a adalah seorang sahabat yang pernah Rasulullah pakaikan burnus (sejenis jubah bertutup kepala) kepadanya, orang-orang banyak yang datang meminta doa keberkahan kepadanya. Beliau memiliki putra yang bernama Qirshafah, saat putranya ini sedang berjihad di Romawi sedangkan beliau di Asqalan, jika masuk waktu sahur, beliau menyeru dengan suaranya yang nyaring:

يَا قِرْصَافَةُ الصَّلَاةُ

“Wahai Qirshafah, shalat”

Read the rest of this entry

Pengertian Khalifah, Kewajiban Mengangkat Satu Khalifah dan Mendirikan Pemerintahan Islam (Penjelasan Al Azhar)

DALAM PENJELASAN AL-AZHAR UNTUK KAUM MUSLIMIN OLEH TIM ULAMA AL-AZHAR YANG DIKETUAI LANGSUNG OLEH SYAIKHUL AZHAR AL-IMAM AL-AKBAR JAD AL-HAQ ALI JAD AL-HAQ*

“Khalifah dalam Islam adalah sebutan bagi orang yang menggantikan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dalam mengurus urusan umat Islam pasca Beliau wafat. Dialah pemimpin agung (al-Imam al-A’zham), dan dialah pemimpin umum kaum muslimin (Amirul Mu`minin). Ulama mendefinisikannya sebagai “Orang yang mengganti Rasul dalam menegakkan agama di mana seluruh umat Islam wajib untuk mengikutinya”. Batasan definisi tersebut guna mengeluarkan orang yang diangkat oleh imam untuk membawahi suatu wilayah tertentu, dan juga mengeluarkan seorang mujtahid yang menyeru pada kebajikan.

Yang merupakan kewajiban adalah bahwa khalifah itu berjumlah satu untuk seluruh kaum muslimin. Namun dalam sejarah Islam telah berdiri sejumlah khilafah di wilayah-wilayah yang berbeda. Dan di masa ini setiap negeri Islam memiliki pemimpin sendiri. Maka menjadi kewajiban adanya satu orang pemimpin yang menghimpun mereka semua, sebagaimana sistem yang berlaku di negara-negara yang memiliki banyak wilayah. Agar supaya mereka saling tolong-menolong dalam usaha membela institusi dan agama mereka, serta menyebarkan Islam ke seluruh dunia dalam bentuk yang sama yang jauh dari perbedaan pandangan dan perselisihan. Sungguh banyak seruan akhir-akhir ini menyerukan akan hal itu demi kemaslahatan umat Islam. …

Sungguh mendirikan pemerintahan Islam itu merupakan perkara yang wajib, yang telah disepakati kaum muslimin sejak masa para sahabat, meski mereka berbeda dalam menganggap apakah wajibnya berdasarkan logika ataukah nash syara’.”

(Bayan Li al-Nas min al-Azhar al-Syarif, hlm 190)

* pada terbitan terbaru, kitab tersebut diatasnamakan Syaikh Jad al Haq saja.

 

 

 

 

 

 

Matematika, Runtuhnya Peradaban dan Hizbut Tahrir

Oleh : Nopriadi Hermani, P.hd_

Tadi sore saya mengajarkan Teorema Green pada mahasiswa di kelas Kalkulus Vektor. Setelah menjelaskan tentang integral medan vektor pada lintasan tertutup, saya mengajak mahasiswa berbincang tentang kehidupan. Dialog seperti ini sering saya lakukan karena bagi saya mereka adalah aset berharga peradaban masa depan, bukan skrup industri.

“Kalian saat ini tidak harus tahu aplikasi Teorema Green. Kadang saat belajar matematika kita tidak tahu dimana mengaplikasikannya. Matematika itu adalah ilmu alat. Alat kita berinteraksi dengan alam semesta ini. Bahasa yang digunakan para saintis saat mendalami “keinginan” alam. Tidak hanya membantu memahami perilaku benda mati tapi juga makhluk hidup dan manusia. Bahkan, matematika telah digunakan untuk memahami fenomena psikologi, ekonomi, politik sampai masalah peradaban.”

Saya ceritakan ke anak-anak saya ini bagaimana seorang matematikawan, berkolaborasi dengan ahli politik dan ahli lingkungan, telah membuat model matematik tentang runtuhnya sebuah peradaban. Penguasaan bidang matematika, ditambah ilmu sejarah, peradaban, politik, ekonomi, lingkungan, membuat dia mampu mensimulasikan skenario jatuhnya peradaban, termasuk Peradaban Modern sekarang ini.

Kemudian saya bertanya pada mahasiswa tentang isu apa yang lagi hangat di Indonesia. Sebagian menjawab, “Pembubaran Ormas Hizbut Tahrir”. Sepertinya juga terdengar sayup-sayup ada yang mengatakan, “Pemenjaraan Ahok”. Sambil tersenyum saya sampaikan ke mahasiswa,

“Yah, begitulah kita yang ada di Indonesia ini. Kita jadi sangat sibuk dengan urusan domestik seperti ini. Kita tidak terlibat dalam pembicaraan tentang muramnya peradaban dunia. Jangkauan kepedulian kita, termasuk elit dan intelektual di Indonesia, hanya sebatas permasalahan seperti ini. Indonesia adalah mata rantai dari Peradaban Kapitalis di dunia ini. Bila tiba-tiba Peradaban Barat kolaps, maka kita hanya bisa terkaget-kaget dan terkejut karena ikut terjun bebas ke dasar reruntuhan sejarah.”

Demikian sepenggal cerita tadi sore di kelas Kalkulus Vektor. Beberapa saya ubah redaksinya agar lebih mudah dipahami.

Sekarang saya ingin berbincang tentang rencana pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia dikaitkan dengan keruntuhan Peradaban Barat yang diprediksi dapat terjadi oleh beberapa pakar. Saya telah menelusuri berita, video dan jurnal ilmiah terkait keruntuhan peradaban. Saya menemukan, misalnya, tulisan Safa Motesharrei dari University of Maryland dan Andrew Targowski dari Western Michigan University yang sangat menarik tentang peradaban. Tulisan mereka membuka mata saya (lagi) tentang Peradaban Barat hari ini. Memberi saya persfektif baru tentang cacat Peradaban Barat yang mereduksi peran Sang Pencipta. Bila ditambah dengan konsep Peradaban Islam yang saya pelajari selama ini, maka semua ini semakin menyadarkan saya tentang kita. Kita semua, terutama muslim, dapat mengambil peran dalam menyelamatkan peradaban dunia yang menuju ambang kebangkrutan.

Hmmm… Sudilah kiranya Anda berselancar menelusuri situs-situs Hizbut Tahrir yang tersedia dan dikelola dari berbagai negara di seluruh dunia. Bukalah halaman demi halaman untuk memahami wacana apa saja yang didakwahkan gerakan internasional ini. Dari sana Anda akan paham bagaimana Hizbut Tahrir mengambil bagian dalam perubahan di level dunia. Lebih jauh, mungkin Anda juga menemukan rona ketulusan dari perjuangan mereka.

Saya menceritakan tentang Hizbut Tahrir ini tidak bermaksud _ta’ashub_ pada harokah yang begitu penting dalam sejarah hidup saya. Bukan fanatik buta pada organsisi yang membukakan mata saya tentang hakikat hidup di dunia. Bukan _ashobiyah_ pada gerakan yang membangun cakrawala berpikir saya tentang peradaban manusia. Saya hanya ingin menyampaikan apa yang mungkin tidak diketahui oleh banyak kalangan. Tentang kepedulian Hizbut Tahrir pada problem peradaban manusia. Kepedulian para anggotanya pada penderitaan hidup umat manusia di muka bumi ini yang telah dipecundangi oleh para kapitalis serakah dan kroninya.

Jadi, framing jahat yang disebar secara massif sebagai ormas yang bermusuhan dengan Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan kebhinekaan, menurut saya, mereduksi apa yang diperjuangkan oleh Hizbut Tahrir selama ini. Hizbut Tahrir justru berkepentingan kuatnya negeri-negeri Islam. Mereka adalah penopang Peradaban Islam di bawah naungan Khilafah Islamiyah di masa depan. Yang jelas, Hizbut Tahrir tidak digerakkan oleh nafsu untuk berkuasa di negeri ini atau di negeri manapun di dunia. Apalagi nafsu untuk membunuh manusia Indonesia yang berbeda agama. Tidak sama sekali.

Anggota Hizbut Tahrir yang bergerak tanpa lelah, dipenuhi oleh peluh dan kadang caci maki didasarkan pada iman yang menghujam di sanubari mereka. Anggota organisasi ini rela berkorban harta, waktu, tenaga bahkan kehidupan pribadi dan nyawa mereka karena ingin meraih ridha Allah swt semata dan demi kebaikan umat manusia. Apa yang diperjuangkan Hizbut Tahrir adalah membebaskan umat manusia dari jerat peradaban rakus yang dibangun dari Ideologi Kapitalis Sekuler. Menjebak manusia pada penderitaan di dunia dan siksa di akhirat.

Saya kira kita semua sudah paham bahwa Ideologi Kapitalis Sekuler telah memberi jalan tol pada para saudagar dalam menguasai kekayaan alam negeri-negeri ringkih, termasuk Indonesia. Kita semua juga paham bagaimana kerusakan yang dibuat oleh Ideologi Kapitalis Sekuler ini. Izinkan saya menyegarkan kembali beberapa fakta kerusakan akibat penerapan ideologi ini.

Ideologi Kapitalis Sekuler berhasil menciptakan strata ekonomi dengan kesenjangan yang sangat tajam. Di dunia ini 62 orang memiliki kekayaan yang setara dengan kekayaan setengah dari penghuni planet yang berjumlah 3,6 miliar orang. Di Indonesia 1% orang terkaya menguasai setengah aset kekayaan negeri ini. Kesenjangan ini melahirkan banyak jerit penderitaan di seluruh dunia. Masih ingat bagaimana rakyat Amerika, dalam gerakan Occupy Wall Street, menuntut keadilan? Mereka turun ke jalan dengan meneriakkan “Kami 99% dan mereka (para kapitalis) 1%”.

Ideologi Kapitalis Sekuler juga telah mencetak varian manusia yang hidup dengan kemiskinan spiritualitas, kehampaan makna dan terjebak pada perburuan harta yang tak pernah mengenal puas. Ideologi ini membuat manusia menjadi hamba materi dan durhaka terhadap Penciptanya. Mudah-mudahan Anda sempat menengok tulisan Danah Zohar dalam bukunya _Spiritual Capital: Wealth We Can Live by_. Dia menggambarkan keserakahan Kapitalis dengan sosok Erisychthon dalam dongeng Ovid mitologi Yunani kuno.

Ideologi Kapitalis Sekuler menyadarkan kita bagaimana manusia mampu “membunuh” planet bumi dengan sangat sadis. Ketidakamanan dan hasrat menghegomoni dunia telah melahirkan perlombaan negara-negara besar dalam membuat senjata yang mematikan. Bila diledakkan semua hulu ledak nuklir yang ada di dunia ini, kabarnya berjumlah sekitar 15.000 lebih, maka ini cukup untuk membunuh 50 milyar manusia dan melelehkan biosfer planet bumi.

Ideologi Kapitalis Sekuler ini pula yang menunjukkan pada kita bagaimana keserakahan manusia mampu memberi tekanan yang demikian dahsyat pada ekosistem bumi. Industrialisasi berbasis keserakahan ekonomi liberal telah menghasilkan berton-ton limbah, termasuk gas rumah kaca di atmosfer kita. Ini mengakibatkan fenomena Global Warming yang menurut prediksi akan menenggelamkan kota-kota di dunia, diantaranya Shanghai (Cina), Venesia (Italia), Bangkok (Thailand), Ho Chi Minh City (Vietnam) dan Jakarta (Indonesia).

Peradaban dunia hari ini adalah hasil eksperimen pemikiran para filsuf abad pencerahan. Dalam sejarahnya mereka anti terhadap peran gereja dalam wilayah publik di Eropa. Mereka pada dasarnya anti agama, namun tokoh-tokohnya seperti John Locke, Montesquieu, Rousseau, Voltaire dinobatkan sebagai nabi-nabi sosial. Sang Pencipta oleh mereka tidak diberi ruang untuk mengatur wilayah publik manusia. Agama, termasuk Islam, hanya layak menjadi urusan pribadi dan dibatasi dengan sangat ketat untuk masuk ke wilayah publik. Pemikiran mereka menjelma menjadi sebuah negara sekuler pertama di dunia melalui revolusi berdarah di Perancis pada tahun 1789 – 1799. Negara republik sekuler ini menjadi role model yang menginspirasi dan ‘memaksa’ negara-negara di dunia untuk mengikutinya, termasuk Indonesia.

Sekarang saya ingin kembali ke isu pembubaran Hizbut Tahrir. Terus terang hati kecil saya kadang merintih menyaksikan adanya usaha menghalangi gerakan ini berkontribusi menyelematakan peradaban.

Bagaimana mungkin ada usaha dari saudara muslim yang ingin melumat Hizbut tahrir? Bagaimana mungkin mereka begitu bernafsu membekukan pergerakan para anggota, binaan dan simpatisan dalam proyek dakwah ini? Bagaimana mungkin mereka ingin memadamkan usaha Hizbut Tahrir dalam memahamkan umat manusia tentang peradaban Islam yang dinanti? Bagaimana mungkin ada framing jahat yang terus diumbar agar memusuhi orang-orang yang bekerja ikhlas membangun peradaban? Bagaimana mungkin ada muslim yang berusaha mengunci kaki, tangan dan mulut para pejuang yang bermaksud datang dan menyeru manusia pada kebaikan Islam?

Saya bisa memahami bila kekuatan itu berasal dari mereka yang menjadi penjaga dan penikmat keberhasilan Kapitalisme. Saya bisa memaklumi bila kekuatan yang berusaha menghancurkan ini adalah segelintir manusia serakah yang nyaman dengan kerusakan peradaban. Saya tidak merasakan sakit bila semua penghalang itu dilakukan oleh para kapitalis jahat dengan kroni-kroninya. Namun hati ini terasa perih bila ada saudara muslim dengan penuh kebencian menghalangi usaha berat ini.

Yah, saya menyadari mungkin karena ketidakpahaman mereka akan perjuangan Hizbut Tahrir di dunia. Tidak paham dengan visi besar organisasi ini dalam memuliakan Islam dan umat Islam serta menyelamatkan peradaban manusia. Juga tidak begitu paham dengan gambar besar (big picture) dan konsep detil kami tentang Peradaban Islam yang dimaksud.

Saya ingin memberi tahu mereka yang memusuhi pergerakan dakwah ini. Yang mungkin membuat Anda sedikit kaget.
Begini. Sebenarnya Hizbut Tahrir tidak akan pernah mampu mendirikan Khilafah dimanapun. Hizbut Tahrir tidak akan pernah mampu menyelamatkan peradaban. Hizbut Tahrir tidak akan pernah mampu menghadirkan Peradaban Islam. Hizbut Tahrir hanyalah sebuah organisasi yang menggerakkan anggotanya dengan kekuatan iman. Bergerak menyadarkan umat Islam tentang sejarah besar mereka. Menyadarkan mereka tentang kemuliaan ajaran Islam. Menyadarkan mereka bahwa umat Islam adalah umat terbaik yang dipersembahkan untuk semua manusia karena membawa Islam. Islam yang sempurna dan lengkap itu adalah rahmat bagi seluruh alam. Umat Islam adalah umat yang dinanti-nati kiprahnya dalam perubahan peradaban. Jadi, sekali lagi, Hizbut Tahrir tidak akan pernah mampu melakukan hal yang besar ini.

Yang mampu mendirikan Khilafah, membangun Peradaban Islam dan menyelamatkan peradaban manusia adalah umat Islam itu sendiri dengan pertolongan Allah swt. Hizbut Tahrir hanya menyeru dengan dakwah dan meyakinkan umat melalui program-program dakwahnya bahwa mereka mampu mengambil peran sentral dalam percaturan peradaban dunia. Kelak bila Khilafah berdiri maka Hizbut Tahrir tidak akan menjadi partai yang berkuasa. Khilafah yang diinginkan adalah Khilafah kita semua. Hizbut Tahrir tetap mengambil peran yang selama ini dia mainkan. Dakwah politis agar Khilafah menerapkan Islam dengan sempurna dan pemimpin mampu menunaikan tanggungjawabnya terhadap warga negara berdasarkan sistem Islam.

Saat ini gairah negeri ini sedang menyala untuk membicarakan dan ingin mengetahui apa itu Hizbut Tahrir, apa yang dibawa dan apa saja agenda-agendanya. Pernah saya melihat ada kalangan terdidik mencomot bagian-bagian Syariah Islam yang ditawarkan Hizbut Tahrir. Tujuannya bukan untuk memahaminya secara utuh, tapi disaring dengan belief systems pribadi untuk menguatkan persepsinya bahwa Hizbut Tahrir itu berbahaya. Bagaimana mungkin orang, bahkan seorang muslim sekalipun, mengapresiasi syariah Islam bila yang dilihat hanya rajam, potong tangan, qishas, syarat pemimpin pemerintahan dari muslim dengan sudut pandang sekuleristik?

Artikel yang tertulis di dalam situs Hizbut Tahrir adalah kumpulan mozaik Syariah Islam. Membaca sekilas, apalagi dengan motivasi mencari kekurangannya, hanya melahirkan persepsi negatif. Mencukupkan diri dengan kepingan _puzzle_ ide Syariah dapat menghantarkan pada kesalahpahaman. Kecurigaan terhadap organisasi ini, yang oleh MUI tidak terkategori sesat, akan menghalangi kesempatan menemukan keindahan Islam. Kecurigaan ini pula yang dulu pernah saya rasakan.

Sekarang tengoklah kitab-kitab Hizbut Tahrir yang tidak pernah disembunyikan itu. Lihat dan pelajarilah isinya dengan seksama. Nilai kualitasnya dari kekuatan dalil dah hujjah yang ditawarkan. Lebih jauh, ini memerlukan pengetahuan ekstra, rekonstruksilah Peradaban Baru dari setiap paragraf yang ada di dalam kitab-kitab yang dikaji oleh anggota Hizbut Tahrir. Bila Anda mau bersabar sedikit dan mau merendah, maka Insya Allah Anda akan melihat keindahan ajaran Islam yang diwariskan Rasulullah saw. Nabi kita. Lebih jauh Anda akan meyakini apa yang kami yakini bahwa Umat Islam adalah Umat yang dinanti manusia kiprahnya dalam membangun peradaban baru yang penuh berkah.

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. ”(TQS. Ali Imran: 110)

Yogyakarta, 10 Mei 2017 (pukul 10.45 WIB).
.

#HTISelamatkanIndonesia #KhilafahSelamatkanDunia #KhilafahSavePalestina #ReturnTheKhilafah #KhilafahAjaranIslam #HTIdiHati #HTILayakMenang